Oleh : Ganda Sigalingging Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Darma Agung, Medan Abstrak Gizi adalah zat yang menyusun bahan makanan seperti air, protein, lemak, hidrat arang, vitamin dan mineral. Salah saki ftktor penting yang menentukan tungkat kesehatan dan kesejahteraan manusia, gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat kescimbangan dan keserasian antara perkembangan mental orang tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamii tentang gizi pada ibu hamil di klinik bersalin Sam Medan. Jumlah sampel adalah sebanyak 40 orang dengan tehnik pengambilan sampel yang di gunakan adalah total sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang di peroleh dari kuesioner yang di bagikan kepada responden di Klinik Bersalin Sam Medan periode Juni-Juli Tabun 2009. Dari basil penelitian yang di lakukan terhadap 40 responden di dapat bahwa yang berpengetahuan baik 22 orang (55%) dari umur 21-30 tahun, yang berpengetahuan bails 14 orang (35%) dari pendidikan SLTA, yang berpengetahuan baik 35 orang (87,5%) dari pekerjaan ibu rumah tangga, yang berpengetahuan baik 21 orang (52,5%) dari sumber informasi media. Hasil penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai sumber informasi yang berguna untuk mendapatkan tingkat pengetahuan ibu dalam gizi. Kata kunci: Pengetahuan, Gizi dan Ibu Hamil 1. Pendahuluan masa sebelum dan selama hamil kemungkinan 1.1. Latar Belakang besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup Kehamilan merupakan suatu hal dalam bulan dengan berat badan normal. Dengan kata kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia, lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung dimana akan terjadi perubahan fisik dan mental pads keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil yang bersifat alami. Para calon ibu harus sehat dan (e-mail : zulhaida.telkom.net). mempunyai gizi cukup (berat badan normal) Di Indonesia sering terjadi masalah gizi sebelum hamil dan setelah hamil. Hams pada ibu hamil. Menurut data dari Puskesmas mempunyai kebiasaan makan yang bergizi dan Sebulu I (puskesmas induk) kecamatan Sebulu I teratur berolahraga serta tidak merokok. Jika ibu kabupaten Kutai Karta Negara dari bulan Juli tidak mendapat gizi yang cukup selama kehamilan, sampai Desember terdapat 308 orang ibu hamil dan maka bayi yang dikandungnya akan menderita terdapat kasus kurang gizi sebesar 68 orang atau kurang gizi sehingga meskipun sudah cukup bulan, sekitar 22% dari jumlah ibu hamil yang terdaftar di bayi tersebut akan lahir dengan berat badan di Puskesmas Sebulu I (puskesmas induk) kecamatan bawah 2.500 gram atau bayi berat lahir rendah Sebulu I kabupaten Kutai Karta Negara (Admin, (BBLR). Ibu yang menderita kekurangan gizi juga 2009). akan menyebabkan produksi ASI berkurang bila Tingkat pendidikan rata-rata penduduk kelak menyusui (Wiryo, 2002 :22). Indonesia khususnya di kaum wanita masih rendah, Gizi merupakan salah satu faktor penting hal ini berpengaruh pada kesehatan mendorong yang menentukan tingkat kesehatan dan terjadinya penyakit infeksi dan kurang gizi. Dalam kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan meningkatkan mutu kehamilan dan laktasi baik apabila terdapat keseimbangan dan keserasian beberapa faktor ikut berperan dalamnya. Salah satu antara perkembangan fisik dan perkembangan faktor yang penting adalah gizi makanan yang mental orang tersebut. Terdapat kaitan yang dimakan oleh ibu hamil mempunyai pengaruh yang sangat erat antara status gizi dengan konsumsi sangat penting. Makanan yang dimakan oleh makanan. Tingkat status gizi optimal akan tercapai wanita hamil akan tercermin pads bayi yang akan apabila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi dilahirkan baik dari segi karakteristik fisik maupun (Wiryo, 2002 :1). psikologisnya. Akibatnya sering timbul aturanaturan Status gizi ibu sebelum dan selama hamil tentang makanan ibu hamil yang kadang-kadang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang merugikan. Perhatian terhadap gizi dalam usaha sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada mencegah kelainan dan mempertahankan 1 kesehatan bayinya jelas sangat diperlukan agar dapat melahirkan bayi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi dewasa ini yang berkembang sangat pesat masalah gizi yang timbul masih sangat memprihatinkan dimana tingkat kemampuan maternal masih sangat tinggi pada umumnya ibu hamil di lingkungan masyarakat kita masih banyak yang di garis kemiskinan sehingga dapat memenuhi nutrisi yang baik ditunjang lagi oleh pendidikan rendah, umur, pekerjaan, pengalaman, paritas, budaya, status ekonomi yang berdampak pads hamil terhadap kebutuhan gizi kehamilan masih sangat rendah (Admin, 2009). Sebagian besar dari masalah gizi disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa faktor-faktor sosial, budaya dan faktor ketidaktahuan juga mempengaruhi secara nyata gamabran menyeluruh mengenai masalah gizi. Kebiasaan pemberian makanan yang telah terjadi karena kekurangtahuan, tahyul dan adanya kepercayaan yang salah. Beberapa hal tersebut dapat dianggap sebagai faktor yang bertanggung jawab ikut memberatkan masalah gizi pada masyarakat. Dui data telah terkumpul di negara-negara maju dengan jelas menunjukkan bahwa ada hubungan yang nyata antara tingkat sosial ekonomi dengan berat badan bayi yang dilahirkan. Mereka yang lahir dari ibu dengan status ekonomi yang rendah biasanya menghasilkan bayi premature atau bayi berat lahir rendah (BBLR) yang mempunyai berat badan 300-400 gram lebih ringan dari bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang cukup ekonominya. Berbagai kebijakan dan strategi telah dilibatkan untuk mengurangi terjadinya kekurangan gizi diantara berbagai strategi yang paling tepat adalah menganjurkan pads masyarakat untuk mengkonsumsi semaksimal mungkin makanan yang ada sekitarnya (Wiryo, 2002:1). Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk memilih judul tentang "Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi pads Ibu Hamil di Klinik Bersalin Sam Medan 2009". 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah "Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin Sam Medan 2009?" 1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi pada ibu hamil di klinik bersalin Sam Medan 2009. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi klinik bersalin Sam Medan untuk meningkatkan kualitas pendidikan mengenai pentinganya manfaat gizi pada ibu hamil. 1.5. Metode Penelitian Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana yang bertujuan untuk mengidentitikasi pengetahuan ibu hamil di klinik bersalin Sam Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di klinik bersalin Sam Medan pada bulan Juni-Juli 2009 yang berjumlah 40 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi tersebut diatas berjumlah 40 orang. Peneitian ini menggunakan total sampling yang artinya seluruh populasi yang menjadi unit yang di teliti. Penelitian ini dilaksanakan di klinik bersalin Sam Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni -Juli 2009. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan dengan teknik wawancara dan alat kuesioner. Sebelum wawancara pengumpulan data dilakukan terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang isi dari (briar pertanyaan kepada responden. Data yang telah diediting kemudian disusun sesuai dengan variabel masingmasing kemudian dibuat dalam bentuk tabel distibusi frekuensi. 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil "tabu" manusia ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuma, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, sebab dari pengalaman dan hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang di cakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkat pengetahuan yaitu : a. Tahu (know) Tahu dapat diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima yaitu tingkat pengetahuan yang paling rendah. b. Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang telah diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah memahami materi hams dapat 2 menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan abjad atau materi yang telah dipelajari. c. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempergunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. d. Analisa (analysis) Analisis diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis (synthesis) Sintesis diartikan sebagai suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun, merencanakan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori yang telah ada. f. Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakuakn penilaian terhadap suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2003). 2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan a. Umur Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikanpenyelidikan epidemiologi. Menurut kelompok ibu : 0 – 14 tahun : bayi dan anak-anak 15 – 40 tahun : orang muda dan dewasa 50 – 60 tahun : orang tua b. Pendidikan Pendidikan adalah sutu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih matang pada diri masyarakat. dewasa, individu, lebih baik dan kelompok lebih atau c. Pekerjaan Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. d. Sumber Informasi Sumber informasi mempengaruhi pengetahuan baik dari orang maupun media. Dan kaitannya dengan kelompok manusia memberiakn kemungkinan untuk dipengaruhi dan mempengaruhi anggota-anggota kelompok lain (Notoatmodjo, 2007). 2.3. Gizi a. Defenisi Gizi adalah zat yang menyusun bahan makanan seperti air, protein, lemak, hidrat arang, vitamin dan mineral. Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan keserasian antara perkembangan mental orang tersebut. Terdapat kaitan yang sangat erat antara status gizi dengan konsumsi makanan. Tingkat status gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Namun demikian perlu diketahui bahwa keadaan gizi seseorang dalam suatu masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa yang telah lampau bahkan jauh sebelum masa itu. Ini berarti bahwa konsumsi zat gizi masa kanak-kanak memberikan andil terhadap status gizi setelah dewasa (Wiryo, 2002: 1). b. Sumber Gizi Zat besi memiliki berbagai fungsi vital dalam tubuh manusia karena merupakan bagian penting dari hemoglobin. Kekurangan zat besi adalah kekurangan zat gizi dengan prevalensi yang paling tinggi di dunia, dan kondisi ini akan menyebabkan anemia, kekurangan zat besi dapat terjadi akibat konsumsi zat besi yang rendah atau akibat tubuh kehilangan zat besi dalam jumlah yang lebih besar yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti pendarahan karena menstruasi dan infeksi seperti hookworm (sejenis cacingan). Ibu hamil secara khusus merupakan kelompok resiko tinggi untuk terkena anemia karena kebutuhan mereka akan zat besi selama masa kehamilan akan meningkatkan menjadi lima kali lipat dibanding dengan tingkat pada saat mereka tidak hamil. Konsumsi zat besi dari sumber-sumber lain hams tinggi guna memenuhi kebutuhan fisiologis (Wiryo,2002:10). Seng (Zn) adalah mineral yang sangat dibutuhkan maanusia. Dalam tubuh manusia Zn terdapat pada prostat, semen, otak, mata, jantung, kelenjar adrenal dan kulit. Zn terdapat yang diabsorpsi sebesar 20 -40% tergantung dari kebutuhan tubuh dan keasaman lambung. Zn berikatan dengan protein yang memudahkan absorpsi melalui usus. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwaa suplemen seng yang diberikan pada ibu hamil memiliki suatu dampak positif terhadap berat badan lahir. Suatu penelitian yang dilakukan pada ibu-ibu pasca persalinan di Indonesia menemukan bahwa 24% diantara mereka mengalami kekurangan seng (Wiryo, 2002: 103). 3 Asam folat, kebutuhan akan asam folat meningkat drastis selama masa kehamilan disebabkan kebutuhan janin yang sedang tumbuh menjadi besar. ibu hamil yang tidak menerima suplemen asam folat beresiko tinggi pada terjadinya kelahiran premature atau bayinya lahir dengan berat badan kurang untuk usia kehamilan. Suplementasi dengan asam folat sebelum terjadi kehamilan sangat dianjurkan untuk semua wanita subur (Wiryo, 2002: 15). c. Penilaian Status Gizi Secara Langsung Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu: antropometri, klinis, biokimia, biofisik. Masing-masing penilaian tersebut akan dibahas secara umum sebagai berikut. Antropometri secara umum artinya ukuran tubuh manusia ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai tingkat umur dan tingkat gizi digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Klinis adalah metode pemeriksaan yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahanperubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratorium yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urin, tinja. Juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik maka penentuan kimia dapat lebih banyak mendorong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik. Biofisik adalah metode penentuan status gizi yang spesifik. Kemampuan fungsi (khusus jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (Suparyasa dkk., 2001 : 18 — 19). d. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi 3 kelompok yaitu: survei konsumsi makanan, status vital, dan faktor ekologi. Pengertian dan penggunaan metode ini akan diuraikan sebagai berikut: Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi dan pengumpulan data komsumsi makanan digunakan untuk dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi. download disini
cme
Loading
Selasa, 07 Januari 2014
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI PADA IBU HAMIL DI KLINIK BERSALIN SAM MEDAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar